"Ini agar masyarakat mengetahui data dan informasi di rumah sakit
sesuai kebutuhan pasien yang akan datang. Misalnya tempat tidur di mana
saja yang kosong, apa saja yang ada, alat yang rusak misalnya, sehingga
keluarga pasien tidak kecewa datang, terutama yang datang juh dari luar
daerah," ungkap Kasubbag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan Edison
Paranginangin, Senin (30/01 ).
Dengan adanya website tersebut, kata Edison, juga akan diketahui jenis
pendidikan apa saja yang ada di RS itu. Sehingga bagi instansi yang
ingin melakukan pendidikan dan latihan (diklat) dapat
mengetahuinya."Untuk diklat juga, pendidikan apa saja yang ada di sini,
umpamanya sub training atau anastesi, cuci darah (hemodialisa), dan
sebagainya. Jadi orang tidak kecewa," jelasnya.
Dikatakan Edison, pihaknya sudah melakukan rapat untuk mematangkan
konsep tersebut. Seluruh data akan dipersiapkan oleh Sistim Informasi
Rumah Sakit (SIRS) dan dalam minggu ini diharapkan selesai.
Menurut Edison, sejatinya RS milik Pemko Medan tersebut sudah memiliki
website. Namun selama ini tidak pernah diperbaharui sehingga data-data
yang ditampilkan juga tidak valid.Oleh karena itu, dalam rapat dibentuk
tim yang akan bertugas mengelola dan bertanggung jawab untuk
memverifikasi data-data sebelum dimasukkan ke dalam website. Tim
melibatkan semua instalasi di RS untuk memberikan data terkini, tetapi
upload data tetap dilakukan SIRS.
Pengaktifan kembali website ini merupakan rekomendasi dari tim
akreditasi jika RS tersebut ingin mendapatkan akreditasi paripurna.
Sebelumnya pada akhir tahun 2016 RSUD Pirngadi telah mendapatkan
akreditasi utama. Namun pihak RS ingin mencapai akreditasi yang lebih
tinggi yakni akreditasi paripurna.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.