Jakarta,SHR- PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk hingga kuartal III 2017 berhasil meraup laba bersih
sebesar Rp20,5 triliun. Capaian ini menunjukkan pertumbuhan sebesar
8,27 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar
Rp18,97 triliun.
“Laba berasal dari pertumbuhan
pendapatan bunga 11 persen dan kenaikan fee based 12 persen," kata
Direktur Strategis Bisnis dan Keuangan BRI Haru Koesmahargyo dalam
paparan kinerja kuartal III-2017 di Jakarta, Kamis (26/10/2017).
Selain itu, Haru mengungkapkan dari sisi
kredit pertumbuhan kredit BRI tercatat Rp 694,2 triliun atau tumbuh
10,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 630,9 triliun.
Untuk penyaluran usaha mikro kecil dan menengah masih mendominasi kredit
BRI secara keseluruhan yakni Rp 526,5 triliun atau 75,8 persen.
Apabila dirinci, kredit ke sektor UMKM
tersebut terdiri dari kredit mikro Rp 229,3 triliun, kredit konsumer Rp
108,2 triliun, kredit ritel dan menengah Rp 176,4 triliun dan kredit
program Rp 12,6 triliun.
“Ke depan BRI akan berupaya agar
pembiayaan UMKM mencapai 80 persen dari total kredit sehingga secara
tidak langsung BRI mampu memberikan multiplier effect terhadap
perekonomian nasional,” katanya.
Dari sisi Rasio kredit bermasalah (Non
Performing Loan/NPL) BRI berhasil menjaga di level 2,33 persen secara
gross. BRI juga mencatat cadangan kerugian atau NPL coverage menjadi
198,2 persen dari sebelumnya 156,9 persen di akhir kuartal III-2016.
“NPL Coverage tersebut kami anggap cukup ideal dan konservatif dengan mempertimbangkan kondisi makro saat ini,” katanya.( HN )
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.