T.Balai SHR
PT Pertamina (Persero) menegaskan akan menindak tegas dan memberikan sanksi Pemutusan Hak Usaha (PHU) kepada pengusaha Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) apabila masih melayani pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi menggunakan jerigen.
Namun tidak demikian halnya dengan SPBU No. 14.213.332 yang berada di jalan besar Sijambi km 7 kota Tanjungbalai yang mana petugas pompa atau anak pompa mendahulukan melayani konsumen menggunakan jerigen dari pada yang menaiki kenderaan seperti sepeda motor, becak bermotor maupun mobil dengan jenis minyak sama-sama pertalite.
Pemandangan ini terlihat pada Rabu sore (21/7/2021) sekitar pukul 17.00 WIB dimana berjejer antrian panjang kenderaan menunggu giliran, gara-gara anak pompa mendahulukan pembeli BBM jenis pertalite menggunakan jerigen karena diduga ada semacam uang tip yang diberikan kepada anak pompa tersebut.
Sewaktu Wartawan media ini menegur anak pompa seorang perempuan agar tidak mendahulukan mengisi yang memakai jerigen, karena yang menggunakan kenderaan sudah antri panjang, supaya diprioritaskan, anak pompa malah menjawab dengan nada tidak senang "bung ini siapa ? aku jual pertalite, mau laporkan kemanapun aku tak takut, kalau memang ada peraturannya, bawa kesini, aku mau lihat", katanya menantang.
Dari kejadian tersebut, seolah petugas SPBU bagian anak pompa ini sepertinya memiliki kepercayaan diri yang tinggi, seolah yang dilakukannya sudah benar sehingga berani menjual BBM kepada konsumen dengan menggunakan jerigen tanpa ada konsekwensinya atau menganggap sudah sesuai aturan.
Untuk itu, diminta PT. Pertamina (Persero) agar menindak tegas dan memberikan sanksi kepada SPBU No 14.213.332 sesuai aturan, karena telah melayani pembelian BBM yang menggunakan jerigen berupa jenis minyak pertalite yang masuk kategori subsidi serta memecat petugas atau anak pompa yang nakal dengan mendahulukan menggunakan jerigen diduga untuk memperoleh imbalan. (Arsito)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.