Pasir Pengaraian - (SHR) Staf Khusus Menkumham Bidang Transformasi Digital, Fajar B.S. Lase, mencontohkan perseteruan antara Ahmad Dhani dengan Once terkait hak cipta lagu. Mengapa mereka berdebat? Apa yang diperebutkan? "Bahwa karya cipta tersebut bernilai ekonomi. Begitulah pentingnya perlindungan Kekayaan Intelektual (KI), siapa yang telah mendaftarkan maka dia lah yang berhak," jelas Fajar Lase dihadapan mahasiswa dan dosen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Rokania Pasir Pengaraian, Rabu (7/6).
Pentingnya merek juga berpengaruh terhadap keinginan konsumen. Masyarakat akan lebih percaya kepada produk dengan merek terkenal, makanya merek perlu didaftarkan, juga untuk peningkatan nilai ekonomi.
"Di era modern seperti saat ini, gampang sekali kita mengakses teknologi. Produk kita juga akan gampang ditiru atau diplagiat oleh orang di daerah lain. Sebab itu, segera daftarkan potensi Kekayaan Intelektual, agar kita terlindungi nilai ekonominya," terang Falas. Daftarnya juga cukup mudah, tak perlu datang ke kantor wilayah, bisa online melalui website www.dgip.go.id. "Kalau sudah didaftarkan maka plagiator atau pembajak produk kita bisa kita tuntut ganti rugi dan pidana," ucap Fajar.
KI terbagi atas KI Personal dan KI Komunal. KI Personal meliputi Hak Cipta, Paten, Merek, Rahasia Dagang, Desain Industri, dan DTLST. Sedangkan KI Komunal diantaranya Pengetahuan Tradisional, Ekspresi Budaya Tradisional, Sumber Daya Genetik, dan Potensi Indikasi Geografis.
"Adik-adik semua adalah generasi melek intelektual. Tuangkan ide kreatif, lahirkanlah sebuah produk atau karya fenomenal yang bisa membanggakan bangsa," ajak Stafsus. Salurkan hobi kalian untuk menghasilkan cuan. Yang hobi menari, olahraga, ngevlog, atau apa lah yg lain. Foto atau videokan, buatkan narasinya. Daftarkan potensi Kekayaan Intelektual (KI) nya. Masukkan ke Youtube atau Tiktok. Kalau disukai banyak orang, bisa menghasilkan rupiah. Itu baru generasi keren, sebut Fajar.
Di kampus yang berdiri sejak Tahin 2014 inj, para mahasiswa sangat antusias mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang diajukan Stafsus. Hadiah menarik pun menanti peserta dengan jawaban benar serta peserta paling aktif di media sosial.
Sebagai generasi modern, mahasiswa diminta kreatif dalam melahirkan karya atau produk. "Lakukan usaha kecil dari sekarang, mulailah masa depan mulai saat ini. Berani punya penghasilan sejak dini. Semoga sukses buat kita semua," ujarnya.
Dengan teknologi, semakin terbuka peluang-peluang baru dalam menciptakan penghasilan dari ide kreatif. Pikirkan, imajinasikan, dan aplikasikan. "Daftarkan karya kita dan lindungi hak Kekayaan Intelektualnya. Raih masa depan lebih baik dengan berkarya," ujar Fajar Lase dan mengajak berfoto selfi dengan mahasiswa.(Tim)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.