Langkat-(SHR)Mendengar akan adanya rencana Mabes Polri untuk merehab makam para wali dan ulama di nusantara. Pecinta sejarah, Muhammad Hijrah Lubis, menilai kebijakan dalam momentum Hari Bhayangkara 1 Juli 2023 itu sebagai contoh kebijakan yang Pancasilais, sejalan dengan sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pria yang akrab disapa Hijrah itu mengapresiasi kebijakan Polri tersebut, karena ini menunjukan Polri memahami ruh masyarakat Indonesia sebagai bangsa yang religius. Selain itu, juga bentuk penghormatan kepada ulama. Sebab, jasa ulama sangat besar dalam kemerdekaan bangsa ini.
"Para ulama lah yang mengajarkan tentang cinta pada tanah air adalah sebagian dari iman. Termasuk seruan jihad mempertahankan kemerdekaan adalah wajib hukumnya. Karena itu, republik ini berhutang budi pada para ulama. Mereka tidak sekedar tokoh agama tapi juga pahlawan," kata Hijrah. (19/6/2023).
Hijrah menilai rencana Polri tersebut sangat baik serta luar biasa, sejalan dengan tradisi keagamaan di nusantara, khususnya di Kabupaten Langkat salah satu kota Reliji.
Peran para wali dan ulama di masyarakat sangat dominan. Ulama bukan sekedar guru agama, tapi juga salah satu pewaris Nabi, dalam menuntun kehidupan keseharian masyarakat.
"Saya sebagai putra kelahiran Langkat sangat banga kepada polri serta terimakasi sebesar-besarnya atas rencana polri tersebut, saya tidak dapat membalas kebaikan, semoga allah yang membalas segala kebaikan polri.
Sebagai pecinta sejarah kesultanan, dan ulama di Langkat, semakin takjub dengan rencana Mabes Polri, karena Polri tidak sekedar merehab makam wali dan ulama. Tetapi juga membina masyarakat UMKM di sekitar areal Mesjid.
Hijrah Mengaku para wali dan ulama itu juga membawa rejeki untuk masyarakat dan pelaku UMKM. Lewat para peziarah yang datang ke makam. Rejeki pun insya'allah mengalir untuk masyrakat sekitar makam.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.