SAMOSIR -,(SHR) Dugaan kekurangan volume dan kualitas pekerjaan dalam proyek rekonstruksi jalan di Samosir senilai Rp 9,6 miliar menjadi sorotan serius yang menuntut penyelidikan mendalam dan penanganan yang cermat.
Pasalnya, kondisi bahu jalan tanpa pengecoran pada pekerjaan lanjutan jalan nasional dari jembatan Sihapilis kecamatan Nainggolan, kabupaten Samosir, dengan anggaran sekitar Rp 9,6 M yang dikerjakan oleh PT. Sangbuma Garuda Persada pada tahun 2022, dituding memiliki pekerjaan bahu jalan yang tidak dapat dimanfaatkan.
Max Donald, seorang warga Samosir, mengatakan kepada wartawan pada Senin, 2/10/2023, bahwa ia sangat meragukan spesifikasi material yang digunakan dalam pekerjaan rekonstruksi lanjutan jalan ini. "Memang kita tidak mengantongi dan belum pernah melihat isi kontrak tersebut. Namun, hal ini perlu dipertanyakan, karena secara kasat mata, kita menduga material proyek itu tidak sesuai dengan spesifikasi," ungkapnya.
Max melanjutkan, terkait pekerjaan itu, menurut pengamatannya di lapangan, ada indikasi kekurangan volume dan mutu pekerjaan, terutama pada item utama seperti laston lapis aus (AC WC), pondasi agregat kelas A, dan beton Fc 15 Mpa.
Sementara itu, Plt Kadis Putr kabupaten Samosir, Rudimanto Limbong, selaku KPA, belum bisa ditemui di kantornya. Oleh karena itu, untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut dari Nelson Siagian, selaku PPTK pekerjaan tersebut, juga belum bisa ditemui.
Candro Situmorang
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.