Medan (SHR) Minggu 11 hingga 13 Februari proses pemilu kita memasuki masa tenang. Namun pada Minggu sore Prof Komar dan Rio masih membicarakan netralitas Presiden di Metro tv seraya mengkhawatirkan tidak legitimatenya hasil pemilu 14 Febuari 2024 yang sudah dekat waktunya.
Padahal Presiden sudah tegas mengatakan tidak ikut kampanye walau beliau punya hak untuk itu. Presiden sudah tidak bagi2 bansos lagi walau hak blusukan adalah kebiasaan beliau. Presiden lagi menghormati Minggu tenang.
Tuntutan apa lagi ke beliau ?. TNI dan polri bersuara tegas bila ada anggotanya tidak netral harap laporkan.Kita akan tindak kata kasad. Netralitas ASN juga silahkan dipantau.Apalagi ASN tidak selalu menjadi bawahan pejabat asal partai tertentu. Ada menteri parpol pendukung 01,02 dan 03. Gubernur atau bupati/walikota sama saja. Menteri,Gubernur,Bupati / walikota lah pembina kepegawaian dimana ASN itu bertugas. Jadi semua Paslon berkepentingan untuk pemantauan itu.
Namun dua pengamat itu secara tendensius menunjukan sorotannya hanya kepada Presiden Jokowi. Apa mungkin Presiden akan menggunakan kekuasaannya mau berpihak ke capres/cawapres tertentu dalam dua hari menjelang hari h hingga masa Minggu tenangpun Prof Komar dan Rio nimbrung menyorot netralitas Presiden bahkan secara tendensius menuduh bisa-bisa hasil pilprespun tidak legitimate. Masyarakat gampang menduga bahwa suara dua pakar itu merupakan kampanye terselubung untuk Paslon 01 atau 03. Karena apa? Semua orang paham bila pemerintahan Jokowi diterpa gempa politik pasti imbasnya ke Paslon no 2 yang menyandang visi keberlanjutan. Harap Bawaslu menginvestigasi kedua pakar itu apa maksud indikasi pelanggaran yang mereka lakukan pada masa tenang ini.
Tetapi percayalah akal busuk seperti itu tidak akan berpengaruh signifikan menggembosi kemenangan Paslon 02. Para pendukung Paslon no 2 tetap berpegang penuh dengan aturan yang ada. Minggu tenang ya kita tenang. Jurdil...ya kita tegakkan itu. Etika pemilu...ya kita tidak akan langgar tetapi bila ada oknum yang melanggar silahkan segera lapor. Siapa tahu ada penyusup untuk merusak nama baik Paslon no 2. Kami pendukung Paslon no 2 bertekad menyelamatkan demokrasi yang ada gejalanya mau dirusak oleh segelintir orang yang dipermukaan seolah olah Demokrat sejadi namun hakekatnya adalah provokator ulung yang suka bersembunyi di sehelai daun lalang.
( Ir.R.E Siboro,MSI )
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.