Medan - ,(SHR)Lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang hampir mendekati ambang batas parlemen 4 persen menuai kecurigaan capres Anies Baswedan serta Ketua Majlis Pertimbangan PPP Romahurmuziy.
Merespon kecurigaan kedua tokoh nasional tersebut, Aktivis 98 Muhammad Ikhyar Velayati menyindir kedua tokoh tersebut dengan ungkapan pepatah Melayu .
" Jangan awak tak pandai menari lalu lantai di salahkan, suara Partainya turun dan suara capresnya minim malah menyalahkan orang lain curang tanpa bukti, harusnya itu introspeksi dan otokritik di masing masing pihak kenapa suara partai dan capresnya terjun bebas," sindir Ikhyar di Medan, Senin (4/3/2024).
Berdasarkan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu (3/3/2024) sekira pukul 09.00 WIB, suara PSI berada di angka 3,13 persen dengan data masuk 65,80 persen.
Ketua Majlis Pertimbangan PPP Romahurmuziy mengatakan kenaikan itu tidak wajar dan menduga ada operasi untuk menggelembungkan suara PSI.
" Mohon atensi KPU dan Bawaslu, operasi apa ini? Meminjam Bahasa Pak Jusuf Kalla, apakah ini operasi "sayang anak" lagi?” tulis Romy dikutip dari akun Instagram pribadinya @romahurmuziy, Minggu, 3 Maret 2024.
Hal yang sama juga di katakan calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan meminta pemerintah ikut bertanggung jawab terkait lonjakan suara PSI dalam tiga hari terakhir.
" Pemerintah harus ikut bertanggung jawab walaupun ketuanya adalah anak presiden tetapi bukan berarti segala hal bisa dilakukan terhadap partai yang dipimpin oleh anak presiden," kata Anies saat ditemui di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Minggu (3/3/2024).
Ikhyar membantah kecurigaan Anies Baswedan Dan Romahurmuzy terkait kenaikan signifikan suara PSI dalam pilpres 2024.
Menurut Ikhyar lonjakan suara PSI dalam pileg 2024 terjadi karena ketepatan PSI dalam memilih Ketua Umum Partai serta ketepatan dalam memilih koalisi pilpres sehingga mendapat efek elektoral.
" Kenaikan suara PSI terjadi karena mereka tepat memilih Kaesang sebagai Ketua Umum Partai yang mewakili generasi milineal dan Gen Z yang saat ini merupakan 56% dari total pemilih, " ungkap Ikhyar
Ikhyar menambahkan," selain itu strategi PSI bergabung dengan koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo-Gibran sebagai Capres-Cawapres milineal membawa berkah elektoral, pemilih pemula banyak yang mencoblos PSI di banding Partai lainnya," jelas Ikhyar yang juga Ketua Umum Relawan Persatuan Nasional.(Tim)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.