Medan,(SHR) KAPOLDA SUMATERA Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi, S.H., S.I.K., M.Si Seharusnya RESPEK dan Tanggap aduan Masyarakat Transmini Batahan yang Mandek alias tidak jelas hingga para oknum pelaku pencurian tanaman sawit milik warga Transmini seperti Yahya, Idris dan lainya Namlis Siregar masih tidak ada kepastian sudah berjalan hampir lebih kurang 8 bulan pemilik tanaman sawit terkatung - katung untuk mencari keadilan dan kepastian Hukum gerombolan inisial Iwan jaula, Armin , Putra ,Khoiruddin ,dkk masih terus mengambil dan mencuri tanaman sawit milik warga.
Namun pihak aparat masih membiarkan, bahkan pemilik tanah sawit sudah berkali kali membuat surat perlindungan Hukum dan aduan ke polisi pun sudah berjalan baik ke Polsek Batahan dan polres Madina dan diduga hasil sawit tersebut sampai sekarang di pake terlapor buat koordinasi kepada oknum hingga sampai sekarang belum tersentuh Hukum oleh aparat kepolisian wilayah polres Madina ada apa dengan Kapolres Madina yang baru Akbp Arie Paloh dan kasat reskrim Madina M Taufik Siregar Dan Kbo Ipda bagus.
Faktanya orang nya nga pernah kabur masih di transmini Batahan satu masih ada toke sawit nya Iwan jaula dan Armin koiruddin putra dan Sudarmaji dkk masih ada ngak pernah dicari dan ngak pernah tersentuh Hukum ada orang orang ini di Transmini Batahan satu kec Batahan.
Aph itu cuma service Life tidak serius terhadap laporan warga.
Sepatutnya Personil penyidik polres Madina sigap Terkait Kasus Pencurian Sawit di Madina yang di duga pelaku nya kebal Hukum dan seolah ada pembiaran oleh aparat penegak hukum wilayah polres Mandailing Natal.
Maraknya kasus pencurian sawit di wilayah Batahan, Kabupaten Madina, menuntut respons cepat dari Kapolres Madina Akbp Arie Paloh dan Kasat M.taufik Siregar dan KaPolsek Batahan Iptu Naek selaku yang punya wilayah setempat. Masyarakat Batahan wilayah Transmini jadi Resah terutama para petani kebun sawit, mengecam keberlanjutan kejahatan ini dan mendesak KAPOLDA untuk mengganti personil yang diduga terlibat dan tidak netral dalam menangani laporan warga terkait pencurian sawit.
Seharusnya, Polres, Polsek Batahan, dan Bhabin Kamtibmas bersatu padu dalam menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah Madina dan sekitarnya. Pencurian sawit yang marak, di mana pelakunya diduga memiliki koordinasi dengan oknum penegak hukum, menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat Transmini Batahan .
Masyarakat sudah melaporkan kepada penegak Hukum terutama wilayah Transmini Batah Satu bahwa pelaku pencurian tandan buah sawit seringkali berkeliaran di kebun warga. Meskipun pelaporan telah dilakukan, belum ada kejelasan tindakan hukum yang diambil oleh Polres Madina. Program Door to Door System (DDS) yang dilaksanakan saat ini seharusnya memberikan respons cepat dan pelayanan terbaik kepada masyarakat transmini Batahan , terutama petani kebun sawit di wilayah Batahan, Seperti Namlis Siregar dan masyarakat lain nya.
Tindakan pelaku pencurian sawit diduga diorganisir oleh oknum Mapia dan didukung oleh oknum penegak hukum. Hingga saat ini, kejelasan penanganan kasus masih menjadi tanda tanya bagi masyarakat. Salah satu korban pencurian sawit bahkan berniat melaporkan oknum-oknum terlibat ke Polda Sumatera Utara.
Menyoroti bahwa keresahan dan kekecewaan masyarakat Transmini Batahan terus berlanjut. Pelaku pencurian sawit masih berkeliaran dan tidak ada tindakan hukum yang tegas. Masyarakat Transmini Batahan berharap Kapolda Sumatera Utara dapat mengganti personil yang terlibat dalam praktek Mapia dan memastikan penegakan hukum berjalan dengan baik dan adil.
Kapolres Madina AKBP Arie Sofandi Paloh SH SIK, ketika Konfirmasi Jumat 5 April 2024 melalui Pesan SMS WhatsApp terkait Kasus pencurian kelapa sawit di desa batahan Kabupaten Madina, dimana Kapolres Madina Menelpon dan menjelaskan ini lagi proses penyelidikan, Tetap pelaku kita cari dan pelapor sudah terima SP2 HP,.mana Mungkin pelaku kita biarkan berkeliaran.(Tim)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.