MAKKAH: (SHR) Program penguatan silaturahmi dan keimanan dengan menggelar Sholat Subuh dan Tausyiah, serta sholat Dduha dan Tahsin Al Qur’an tetap akan dilaksanakan pada musim haji tahun 2025 mendatang di Kota Makkah.
Karena program yang diiniasi bersama Ketua Kloter 09 Embarkasi Medan, Dr. Awaluddin, MPd., petugas Pembimbing Ibadah Haji, H.Tuah Sirait, MH.I dengan Petugas Haji Daerah (PHD), H.Ilyas Sitorus,, Muhamad Rahmadani Lubis yang juga Pimpinan Kelompok Ibadah Haji (KBIH) Pemprovsu Achmad Padly dinilai sangat bermanfaat bagi para Calhaj untuk membangun nilai-nilai kemabruran jamaah.
Hal tersebut diungkapkan Pimpinan KBIH Pembimbing Muhamad Rahmadani Lubis usai Sholat Subuh di Makkah, Selasa (11/6/2024).
Menurut Rahmadani ke depan, program ini akan ditiingkatkan kualitasnya dengan mengevaluasi kegiatan yang baru pertama kali diadakan. “Semoga Allah SWT berkenan merestui kegiatan ini,” ucap Rahmadani Lubis.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para jamaah yang telah mengikuti program yang sarat dengan nilai-nilai keagamaan.
TIDAK ADA GAP
Sementara itu keberadaan dua KBIH plat merah di dalam kloter ini sepertinya menimbulkan kesan seolah-olah ada gap (jarak) diantara kedua kelompok ibadah ini. Padahal tidak ada.
Pada kesempatan yang sama, Petugas Pembimbing Ibadah Haji, Dr.Tuah Sirait, MHI, menegaskan gap itu tidak ada dalam ibadah haji, semuanya sama, tidak ada yang namanya pejabat, orang kaya dan miskin. Semuanya sama, ingin memperoleh haji yang mabrur.
Jadi jangan ada prasangka atau perasaan yang tidak-tidak,” ucap Tuah Sirait.Contoh paling dekat, lanjutnya, adalah belasan jamaah dari Gunung Sitoli tidak merasa terisolir di KNO 09 yang terdiri dari KBIH Pemprovsu, Pemko Medan, Ar Raodoh, Sinar Husni, Annajihin Marelan dan Albalat. “Mereka sudah merasakan kebersamaan di kloter ini,” ujar Tuah Sirait di Hotel Deyar 323 Makkah, Kamis malam (13/6/2024).
Hal senada juga dilontarkan Ketua KNO, Dr.Awaluddin, MPd. “Calhaj dari Gunung Sitoli juga aktif mengikuti program sholat Subuh, Taushiah, dan lainnya ,” tambah Awaluddin.
Sementara PHD, H.Ilyas Sitorus menyebutkan, keberadaan KBIH Pemprovsu itu istimewa karena dikelola Pemerintah Provinsi. Hotelnya juga istimewa saat berada di kota Madinah Arab Saudi.
Padahal kenyataannya tidak. Ini ditandai dengan adanya sejumlah jamaah yang datang ke posko kesehatan di hotel kami. Mereka terkejut, ternyata kamar kami sama dengan Hotel Al Taqwa yang berada di kawasan Masjid Nabawi,” tambah Ilyas Sitorus.(Tim)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.