Swarahatirakyat.com (Nias Utara) Informasi yang beredar melalui salah satu media yang membuat kegaduhan di tengah tengah masyarakat kepulauan Nias.Bahwa, Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu di tuding bahwa kedatangannya di PT PLN di jakarta untuk berpihakkan kepada PLN bukan berpihakkan kepada Masyarakat"Ungkap salah satu sumbernya"
Ketika di konfirmasi kepada Bupati Nias Utara, Amizaro Waruwu, S.Pd, M.IP oleh awak media ini terkait informasi tersebut,dia menjelaskan bahwa kedatangannya ke PT. PLN (Persero) di jakarta untuk menemui Direktur Manajemen Pembangkit PT. PLN, Adi Lumakso.
Beredarnya Isu Pemindahan Mesin PLTG 25 MW Dari Idanoi Ke Sulawesi dan pemadaman PLN di kepulauan Nias tidak beraturan.Maka saya sebagai pimpinan Daerah Bupati Nias Utara Datangi Kantor PT. PLN Pusat untuk mendapatkan kepastian informasi itu "Jelasnya"
Amizaro Waruwu,mengatakan kepada awak melalui pesan WhatsApp nya, Jumat (02/08/2024), mengatakan bahwa dalam pertemuan dengan pihak PT. PLN di Jakarta mendapatkan penjelasan serius dari Direktur Manajemen Pembangkitan, Adi Lumakso,menjelaskan bahwa saat ini adanya upaya PT. PLN untuk meningkatkan kehandalan sistem kelistrikan di kepulauan Nias khususnya.
Adi Lumakso.Lebih menjelaskan kepada Bupati Nias Utara.Bahwa isu itu tidak benar buktinya Saat ini belum ada perpindahan pembangkit dari sistem di kepulauan Nias.
Buktinya masih Kapasitas terpasang Kit di kepulauan Nias 70 MW dengan beban puncak saat ini 27 MW (tertinggi 36 MW)
"Lanjut Adi Lumakso Pembangkit yang ada terdiri dari (1 X25 MW) dan (5 x 5.5 MW) dan selebihnya berkapasitas 500 KW sampai dengan 1 MW tersebar.
Pembangkit terbesar yang (1X25MW) sering memicu terjadi defisit sistem saat mengalami gangguan atau pemeliharaan karena 1 unit berkapasitas 25 MW.Untuk mengurangi risiko ini berulang maka PLN berinisiatif untuk mengganti 1X25 MW dengan 20X1 MW dan tambahan 2.5 MW."Ucapnya"
Dengan konfigurasi ini maka kehandalan semakin meningkat dengan banyaknya unit stand by (lebih 10 unit @1 MW sebagai cadangan bila ada unit yang gangguan atau pemeliharaan.Saat ini unit pengganti sudah terpasang di lokasi sebanyak 10 MW dan dalam 1 bulan ke depan menjadi 20 s/d 22.5 MW.Sehingga saat ini belum ada perubahan kapasitas bahkan sudah bertambah 10 MW (unit pengganti)
Terkait pemadaman listrik yang tidak beraturan itu karena mengalami gangguan teknis dibeberapa lokasi.
Lebih lanjut ketika semua unit pengganti sudah lengkap terpasang maka PLN akan mengadakan sosialisasi ke masyarakat,” tutur Adi Lumakso kepada Bupati Nias Utara.
Bupati Nias Utara mengucapkan terimakasih atas perbaikan sistem kelistrikan di kepulauan Nias yang terus dilakukan oleh PT. PLN (Persero), dimana pihak PLN-lah yang lebih tau betul sistem produksi daya listrik yang paling tepat dan efektif untuk kebutuhan masyarakat kepulauan Nias.” katanya.
Menurut tanggapan.Yaaman Telaumbanua Anggota DPRD Kabupaten Nias Utara,melalui via whatsapp pada Jumat (02/08/24), memberikan klarifikasi terkait status PLTG 25 MW. Menjelaskan bahwa sejumlah masyarakat telah menyatakan bahwa PLTG tersebut adalah milik Kepulauan Nias atau aset daerah tersebut. Menanggapi hal ini, ia nya menjelaskan bahwa PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki hak penuh atas aset-asetnya, termasuk PLTG 25 MW.
Yaaman, menegaskan bahwa tidak ada ketentuan hukum yang menyatakan bahwa suatu wilayah atau daerah memiliki hak atas aset yang dikelola oleh PLN. Ia menekankan bahwa PLN memiliki kewenangan penuh dalam pengelolaan dan relokasi aset-asetnya sesuai dengan kebutuhan nasional.
Pendapatnya ada menghimbau seluruh masyarakat Nias jangan termakan isu yang tidak jelas tapi apa yang perlu kita sampaikan bahwa agar pihak PLN dapat memberikan yang terbaik untuk kepulauan Nias.(Fzal)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.