Medan, Swara Hati Rakyat Bentrokan fisik antara puluhan mahasiswa dengan puluhan personil Satpol PP kantor gubsu tidak terhindarkan, Senin sore (13/1/ di depan pintu masuk kantor DPRD Sumut.
Para mahasiswa yang tergabung dalam Dewan Eksekutif Mahasiswa Jalan Wiliem Iskandar Medan Estate dipimpin Koordinar aksi, Khairul Fahmi sampai ke depan pintu utama sekitar pukul 16 00 Wib. Kericuhan ini. terjadi tiga menit sebelum pukul 18 saat akan berakhir jam berunjuk rasa.
Puluhan anggota polisi dari Polrestabes Medan dengan sabar mengikuti dan mengawasi kegiatan para pengunjuk rasa yang berteriak teriak dan membakar ban mobil bekas, guna menyampaikan rasa kecewa karena kedata ngan mereka untuk menyampaikan dua tuntutan kepada pemerintah hanya dihadiri satu orang anggota dewan saja.
Mereka menginginkan sebanyak anggota dewan yang ada.
Ajie Kariem anggota DPRSU didampingi Kabag protokol/Humas DPRDSU, Sofyan ketika menerima para mahasiswa menerangkan mekanisme. penerinaan para pengunjuk tidak harus diterima seluruh anggota dewan, seperti yang diinginkan para mahasiswa Sebab kata Ajie Kariem pada hari ini kebetulan, yang tugas piket dari Fraksi Gerindera. Sedang Fraksi Fraksi lainnya berkegiatan lain melakukan kunjungan kerja ke daerah daerah.
Karena jumlah mereka berkisar dua puluhan orang, Ajie Kariem menawarkan dialog sambil minum kopi di dalam gedung Dewan saja. Tawaran anggota dewan ini mereka tolak dan menutup pintu guna menyampaikan dua tuntutan mereka. Mereka memilih lebih baik berteriak teriak untuk menghabiskan sisa waktu yang diberikan polisi yakni pukul 18 Wib.
Ada pun dua tuntutan tersebut 1, Meminta DPRRI segera mengesahkan RUU perampasan aset, karena dianggap sebagai suatu UU tegas terhadap para koruptor. 2.Meminta DPRDSU untuk menyampaikan aspirasi masyarakat tentang kekecewaan masyarakat terkait Harvey Muis yang hanya di vonis 6,5 peunjara dalam kasus korupsi barat yang merugikan negara se besar Rp 300 Triliun.
Yang mengawal pengunjuk rasa di luar pagar kantor DPRDSU hanyalah polisi berpakaian dinas maupun sipil dan be berapa orang anggota TNI dari Kodim Medan. Sedangkan puluhan anggota Satpol PP dari Kantor Gubsu hanya ditempatkan. dalam pagar kantor dewan.
Gegesekan kecil antara mahasiswa dengan polisi diduga menjadi awal Satpol PP keluar dari dalam untuk membela polisi, akhirnya menjadi fatal adu fisik langsung antara Satpol. PP dengan mahasiswa pun terjadi. Ternyata banyak muka anggota Satpol PP yang lebam lebab dihajar para mahasiswa.
Komandan pengamanan unjuk rasa ini terkejut melihat Satpol PP adu jotos dengan mahasiswa dan memarahi mereka dan di bentak untuk kembali masuk kembali ke dalam kantor DPRDSU Dengan ucapan dan tutur kata yang lembut disampaikan komandan keamanan kepada mahasiswa bahwa jam berunjuk rasa sudah mereka dipersilakan meninggalkan halaman ka ntor dewan,(zainal/)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.